media pembelajaran dan teknologi penjas
Hallo
sobat sehat! Juga sobat blogger dimana saja kalian berada, Salam olahraga!
Disini
saya akan memenuhi tugas media pembelajaran penjas berupa pembuatan weblog yang
berisikan tugas media yang pernah saya kerjakan lalu akan diberikan penjelasan
tentang materi untuk sumber bahan bagi guru dalam pembelajaran yang dapat
dibagikan kepada siswa, tugas yang pernah saya kerjakan adalah :
1. Media
audio
2. Media
visual
3. Media
presentasi
4. Media
video
Dikeempat
tugas tersebut saya akan membahasnya satu persatu, untuk memberikan informasi
kepada teman-teman blogger saya agar bisa membuat media pembalajaran penjas menjadi
menarik.
1.
media audio
Audio
secara umum dapat diartikan sebagai suara yang dapat didengar. Harus
diakui
bahwa tipikal pembelajaran kita lebih didominasi oleh audio. Artinya, siswa
lebih
banyak menggunakan pendengaran dalam proses belajar mereka. Dibandingkan
aktivitas
pembelajaran lain seperti menulis, membaca, menggarap tes, siswa lebih
sering
mendengarkan guru mereka berbicara. Artinya, kita tidak bisa meremehkan
peran
audio dalam pembelajaran meskipun mengandalkan pembelajaran semata-mata
pada
audio tidak selalu efektif. Dengan kata lain, pembelajaran audio memiliki
tingkat
a.
penugasan audio
disini
saya membuat penugasan audio pembelajaran, dengan menuliskan rancangan terlebih
dahulu sebelum dibuatkan audio pembelajaran ini contoh rancangan saya :
pembukan
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh, anak-anak!
gimana
kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan bahagia ya, sudah siap untuk
mendengarkan
materi
pembelajaran?,
hari
ini kita akan belajar tentang seni bela diri, Ada yang sudah tahu
tentang beladiri?
Materi
Sebelum
anak-anak mempelajari Gerakan yang ada di dalam pencak silat, bapa akan
menceritakan
sejarah singkat pencak silat, Pencak silat di Indonesia sudah ada sejak abad
ke-7,
yang
merupakan hasil pengembangan dan keterampilan suku asli di Indonesia dalam
berburu dan
perang
dengan menggunakan alat perang seperti parang, perisai, dan tombak yang
tujuannya
untuk
membela diri dan mempertahankan diri.
Didalam
beladiri pencak silat terdapat gerakan serangan dan bertahan
Macam-macam
serangan ada serangan lengan dan tungkai, serangan lengan biasanya
menggunakan
pukulan. pukulan depan, pukulan samping, pukulan bandul, dan pukulan tusuk.
Selanjutnya
ada serangan tungkai, serangan tungkai biasanya menggunakan tendangan,
tendangan
yang ada di dalam bela diri pencak silat yaitu tendangan A (tendangan depan),
Tendangan
C (tendangan samping), Tendangan T.
Gerak
bertahan dalam pencak silat ada 3 yaitu tangkisan, tangkapan dan elakan.
Tangkisan
biasanya
digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan pukulan, selanjutnya ada
tangkapan,
tangkapan biasanya digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan tungkai
dengan
cara menangkap tendangan lawan, dan terakhir ada elakan, elakan adalah gerkan
untuk
mempertahankan
diri dengan menggunakan bahu dan pinggul untuk menghindar dari serangan
lengan
maupun tungkai.
Jika
anak-anak sudah mengenal serangan dan bertahan dalam pencak silat bapa akan
memberikan
rangkaian gerak sederhana untuk menguji keterampilan kalian :
Rangkaian
Gerak serangan sederhana Rangkaian gerak bertahan
1. Siswa
melakukan sikap pasang terlebih dahulu dan melakukan
2. Siswa
berpasangan secara berhadap- hadapan dan melakukan sikap pasangserangan pukulan
depan kanan ke arah pecing dengan posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di
belakang
3. Disusul
dengan serangan tungkai kanan menggunakan tendangan A (tendangan depan)
4. Di
akhiri sikap pasang kembali lalu siswa A melakukan pukulan depan kanan, dan
siswa B menangkis pukulan tersebut, dan dilakukan bergantian
5. Siswa berpasangan secara berhadap- hadapan dan
melakukan sikap pasang
lalu
siswa A melakukan tendangan c (tendangan samping), dan siswa B
menangkap
tendangan tersebut, dan dilakukan secara bergantian
Penutup
Nah
itu lah bentuk rangkaian gerak sederhana dari serangan dan bertahan dalam bela
diri pencak
silat,
agar bisa menciptakan gerakan yang maksimal diharapkan anak-anak bisa melakukan
Latihan
secara mandiri. Satu hal yang harus kalian ingat bahwa pembelajaran beladiri
pencak
silat
ini jangan digunakan untuk berkelahi dan menyakiti orang lain ya, tetapi
manfaatkan ini
sebagai
acuan kalian untuk berprestasi dalam cabor bela diri pencak silat. Itu saja
yang dapat
bapak
sampaikan, bapak pamit undur diri
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Semangat
anak- anak, semoga selalu dalam keaadaan baik dan bahagia.
itu
adalah contoh perencanaan saya sebelum dibuatkan audio, dalam pembuatan audio saya
menggunakan beberapa aplikasi untuk mengedit audio pembelajaran saya lebih
menarik.
1. Rekeman
menggunakan HEADSET RH-G10 ROBOT disambungkan kedalam laptop dan berformat MP3.
2. Edit
audio saya menggunakan aplikasi audacity.
3. Music
backsound saya menggunakan Bounce-114024 dan Relaxed-vlog-night-street-131746.
Semoga
teman-teman bisa mencobanya untuk
membuat media pembalajaran berupa audio untuk bahan ajar peserta didik. Semoga
bermanfaat!
2.
media visual (hand out)
Pembelajaran yang
memanfaatkan unsur-unsur visual memang tidak lebih dominan dilakukukan
ketimbang pendekatan auditori. Namun bukan berarti kemudia pembelajaran
tersebut tidak berpotensi untuk membantu siswa belajar. Penelitian menunjukkan
bagaimana media visual dapat meningkatkan efektivitas mengajar guru dan belajar
siswa.
Materi visual dapat berperan dalam pembelajaran karena visualisasi menyediakan rujukan kongkrit tentang suatu gagasan/konsep. Jika kita menyampaikan sesuatu melalui kata atau suara, apa yang disampaikan biasanya tidak meyerupai sesuatu yang dirujuk. Misalnya, kata atau suara ”bola” tidak menyerupai benda bola. Lain dengan gambar bola, ia mirip dengan bola sesungguhnya. mengapa visualisasi bersifat ikonik, artinya meyerupai sesuatu yang dirujuk. Dengan kata lain visual bersifat lebih kongkret. Sifat kongkrit inilah yang memungkinkan pengalaman belajar siswa menjadi lebih bermakna.
a.
penugasan media visual (hand out)
disini saya membuat penugasan media visual (handout), sebelum dibuatkan handout saya menyusun rancangan terlebih dahulu agar bisa menghasilkan hasil yang maksimal. Rancangan yang saya buat meliputi point tersendiri contohnya:
1. Elemen
visual
2. Elemen
verbal
3. Analogi
4. Huruf
kapital
5. Organisasi
6. Ukuran
7. Kerataan
elemen
8. Bentuk
9. Keseimbangan
10. Warna
11. Jarak
12. Arah
13. Kontras
13 point rancangan saya buat akhirnya saya menyelasaikan tugas media visual (handout) ini dia hasil nya.
Semoga
teman-teman bisa mencobanya untuk
membuat media pembelajaran visual (Handout) untuk bahan ajar peserta didik.
Semoga bermanfaat!
3.
media presentasi
Untuk
penyampaian media presentasi saya membuatnya dengan power point agar memudahkan
saya untuk menyampaikan materi, ada beberapa point agar bisa melaksanakan
presentasi lebih baik yaitu :
1. Waktu
presentasi (15 menit)
Jangan
sampai presentasi terpotong di tengah-tengah
(kesalahan besar bagi anda jika kehabisan waktu). Kebanyakan presenter
menyiapkan materi terlalu banyak, hal ini tidak perlu karena tidak ada orang
yang komentar jika presentasi singkat
2. Pesan
inti
Pesan
inti harus jelas, harus mampu mengartikulasi pesan dalam satu frase atau
kalimat, pastikan semua yang dipresentasikan konsisten dengan dan suportif
terhadap pesan inti yang akan disampaikan.
3. Bentuk
presentasi
Pastikan
suara dan slide presentasi harus jelas, pastikan materi memuat gambar dan video
harus relevan, buat slide yang menarik dan tidak membosankan
4. Tips
presentasi
· Beri
judul yang jelas untuk tiap slide
· Normalnya
tiap slide berisi 25-35 kata
· Frase
dalam tiap point harus dapat dimengerti dengan jelas
· Gunakan
gambar secara wajar (ungkapan gambar lebih baik dari seribu kata-kata)
· Buatlah
file back up sebagai cadangan
Disini
saya telah membuat record via zoom untuk contoh media presentasi :
Link
You tube : https://www.youtube.com/watch?v=M3d7mcmtmi0
semoga
bisa membantu untuk teman-teman blogger saya agar bisa membuat power point
untuk mengaplikasikanya ke media presentasi agar bisa menjadi guru PJOK yang professional.
4.
media video
Media
audio visual artinya media yang menggabungkan unsur audio dan visual.
Media
audio visual dapat mengambil bentuknya yang bermacam-macam. Format
media
audio visual yang lazim kita temui adalah video, walaupun video tidak harus
selalu
ada suaranya. Pada era awal gambar bergerak pada peralihan abad ke 20, film
masih
pada saat itu masih tanpa suara sampai tahun 1920an. Beberapa video saat ini
ada
yang tidak menyertakan unsur audio karena mungkin hendak memfokuskan dapat
tampilan
visual. Dalam buku ini, saya merujuk pada video sebagai sebuah media audio
visual.
Pengertian video di sini mengacu pada ”penyimpanan gambar bergerak secara
elektronik”
(Heinich, Molenda, & Russel, 2002: 192). Saya menambahkan di sini
termasuk
penyimpanan suara bersama-sama dengan gambar bergerak yang digunakan
untuk
menyampaikan pesan disebut sebagai video.
a.
penugasan media video
penugasan
ini dikerjakan secara kelompok tetapi mengedit dan memngumpulkanya secara
indivu, sebelum membuat pembelajaran media video saya membuat perencanaanya
terlebih dahulu Bersama kelompok, point-point untuk membuat media video adalah
:
1. Video
berupa aktivitas pembelajaran olahraga (aktivitas olahraga yang saya buat
adalah sepak bola)
2. Video
menarik dan mudah dipahami
3. Video
tidak menggunakan back sound copy right
Saya akan memberikan contoh hasil pengerjaan tugas saya mengenai tugas media video
Link
You tube : https://www.youtube.com/watch?v=kWCzA2D_UDk
semoga
bisa membantu untuk teman-teman blogger saya agar bisa membuat video
pembelajaran penjas untuk mengaplikasikanya ke media video agar bisa menjadi guru PJOK yang professional, dengan
dibuatnya weblog ini saya harap bisa bermanfaat untuk teman-teman agar bisa
memanfaatkan teknologi sebagai media pembalajaran penjas, sekian dari saya
SALAM OLAHRAGA !
Komentar
Posting Komentar